Malam itu, tiba-tiba sebuah pesan masuk ke ponsel ku, isinya nyuruh nyari pisang batu untuk "loloh", semacam jamu agar bisa punya anak. Heran, aneh, agak kesal, bukan....sangat kesal tepatnya. Apa sih ini? Kenapa pula harus pisang? Kenapa ga buah lain aja gitu? Mangga misalnya, atau manggis yang bisa membawa kabar gembira karena kini kulitnya sudah ada extraknya?! Dan ini bukan yang pertama, tahun lalu juga pernah, beberapa bulan lalu juga pernah. Belum lagi berbagai ritual yang harus dijalani, ternyata bereproduksi tak hanya melibatkan organ reproduksi pria dan wanita, tapi juga ritual-ritual panjang nan melelahkan. Harus ini harus begitu, rasanya ingin sekali bilang, setelah aku punya anak, maukah mereka ikut berpartisipasi dalam keuangan untuk biaya hidup dan pendidikan anak ku? Atau biaya pas hamil, ngidam dan lahiran deh, beliin diapers, susu dan tetek bengek lainnya? Atau cuma bisanya nyuruh" aja? Cuma nyirnyir aja? Kenapa mereka tidak mengharg