I am the master of my fate...
I am the captain of my soul...
I am the bone of my sword...
Apakah itu takdir?
Bisakah kita memilihnya? Atau paling tidak merubahnya lah...
Saban hari aku mendengar orang bilang "aku ditakdirkan untuk ini, untuk itu, bla bla bla, apalah, apalah...."
Yang jadi pertanyaan adalah bisakah kita menentukan takdir kita? Bolehkah kita menolak jalan yang sudah digariskan? Misalnya nih, aku pengen jadi penulis, pengen banget malah, tp takdir Tuhan lain, aku harus jadi pegawai kantoran misalnya, trus piye? Boleh ngeyel dengan mimpi jadi penulis itu atau kudu nrimo suratan? kan galau yaaa....
Pertanyaan-pertanyaan yang semacam itu itu datang dan datang, tapi belum terjawab. Meskipun aku tau jawabannya ada di diri sendiri, tapi...tapi...tapi, banyak tapi ini, yang ada aku sama sekali ga tau apa yang harus aku lakukan dan apa yang aku inginkan, lho? Trus gimana donk?
Katanya aku harus berdama dengan diri sendiri, ehm...dalam beberapa hal kadang aku masih susah maafin diri sendiri atas apa yang telah terjadi, terlalu banyak kata "seandainya" yang membuat ku merasa semakin bersalah. Ternyata maafin orang lain lebih gampang dibandingkan maafin diri sendiri.
Makin banyak pertanyaan, makin bikin galau, makin bingung, makin pusing, makin bikin pengen nangis di pojokan. Ini kenapa jadi kaya gini, sih? Jalani aja katanya? Apa yang harus dijalani wong di depan gelap gulita gitu, mending ada lampu neon jadinya apa yang ada di depan bisa keliatan >.<
Pusing? Sama, aku juga pusing mikirinnya, tapi makin dipikir makin berat, jadinya mau ga mau ya jalanin aja,
Que sera, sera
Whatever will be, will be
The future's not ours to see
Que sera, sera
What will be, will be...
I am the captain of my soul...
I am the bone of my sword...
Apakah itu takdir?
Bisakah kita memilihnya? Atau paling tidak merubahnya lah...
Saban hari aku mendengar orang bilang "aku ditakdirkan untuk ini, untuk itu, bla bla bla, apalah, apalah...."
Yang jadi pertanyaan adalah bisakah kita menentukan takdir kita? Bolehkah kita menolak jalan yang sudah digariskan? Misalnya nih, aku pengen jadi penulis, pengen banget malah, tp takdir Tuhan lain, aku harus jadi pegawai kantoran misalnya, trus piye? Boleh ngeyel dengan mimpi jadi penulis itu atau kudu nrimo suratan? kan galau yaaa....
Pertanyaan-pertanyaan yang semacam itu itu datang dan datang, tapi belum terjawab. Meskipun aku tau jawabannya ada di diri sendiri, tapi...tapi...tapi, banyak tapi ini, yang ada aku sama sekali ga tau apa yang harus aku lakukan dan apa yang aku inginkan, lho? Trus gimana donk?
Katanya aku harus berdama dengan diri sendiri, ehm...dalam beberapa hal kadang aku masih susah maafin diri sendiri atas apa yang telah terjadi, terlalu banyak kata "seandainya" yang membuat ku merasa semakin bersalah. Ternyata maafin orang lain lebih gampang dibandingkan maafin diri sendiri.
Makin banyak pertanyaan, makin bikin galau, makin bingung, makin pusing, makin bikin pengen nangis di pojokan. Ini kenapa jadi kaya gini, sih? Jalani aja katanya? Apa yang harus dijalani wong di depan gelap gulita gitu, mending ada lampu neon jadinya apa yang ada di depan bisa keliatan >.<
Pusing? Sama, aku juga pusing mikirinnya, tapi makin dipikir makin berat, jadinya mau ga mau ya jalanin aja,
Que sera, sera
Whatever will be, will be
The future's not ours to see
Que sera, sera
What will be, will be...
Kalo kata lagunya Kupu Kupu Malam sih yang terjadi terjadilah.
Satu hal yang masih susah aku lakuin, menerima, Menerima kesalahan yang diperbuat masa lalu. Padahal aku tahu, masa lalu ga bisa di rubah, ga bisa dilupain, ga bisa di edit apa lagi dihapus, itu cuma perlu diterima dengan hati lapang dan ikhlas dan ilmu ku belum nyampe sana.
Sekarang mencoba menata hal yang sudah tanpa sadar aku hancurkan, mencoba memafkan diri sendiri (lagi), lebih sering bersukur atas hidup, apapun itu.
Soal takdir, biarlah nanti ku cari lagi jawabannya....
I am the bone of my sword
Steel is my body and fire is my blood
I have created over a thousand blades
Unknown to Death
Nor known to Life
Have withstood to create many weapons
Yet, those hands will never hold anything.
So as I pray, unlimited blade works
(Archer, Fate/Stay Night Unlimited Blade Works story)
-Basmatika-
Komentar
Posting Komentar