Langsung ke konten utama

The Leaf Jimbaran Luxury Villa (Report ala Agent)

Ini agak late post sih sebenernya...tapi ga papalah yang penting bikin report ala-alah lah yaa, hihihihi
Minggu lalu, tepatnya tgl 9 Oct 2015, aku pergi inspection ke villa di daerah jimbaran. Villanya baru banget, masih finishing pula, lha wong openingnya baru tanggal 31 Oct nanti. Niat pertama sih inspection aja, liatin moke up roomnya, tapi sama salenya dikenalinlah sama GM-nya, cewe Vietnam, tampangnya mirip-mirip Chinese gitu deh, karena tetanggaan kata dianya :)
Berhubung kesananya ngajak Boss rempong yg super rempong (upss maaf Pak Ar), jadi discuss harga deh.
Harga yg dioffer lumayan amat sangat mahal untuk ukuran villa yg biasa kami pake. Tp pas liat moke up roomnya ehmmm...masuk akal sih, tapi sebagai local agent, kudu nawar donk ya biar dpt untung. Ini nih penampakan roomnya

Bagus kan, masih gress banget nih.

Ini bath roomnya, lengkap dengan bath tub, standing shower dan direct access to poolnya, cocok bgt bagi kalian yang mau honeymoon. Satu lagi nih, amenities yg branded bikin harga ga bisa boong. tarraaaa....



Yups, mereka make L'occitane untuk bath amenitiesnya, di refill tiap hari pula. Kalo untuk service di sana sih aku blum bisa review, soalnya blum pernah trial stay disana sih (ngarep dapet compliment pas grand openingnya). Nantinya The Leaf Jimbaran Luxury Villa akan punya 34 units One Bedroom Villa, 5 Units Two Bedroom Villa dan 1 Unit Three Bedroom Villa, semua villa ada private poolnya, pool lho ya, buka sekedar plunge pool yg cuma utk berendem itu. Oya, selain itu mreka jg punya 10 rooms Deluxe, dan ada public pool nya juga. nah, bagi kalian yang mau liburan ke Bali, ato mau honeymoon, bisa check web sitenya ya untuk detailnya, secara admin sampe sekarang belum dapet trial stay, hiks. Ini webnya https://theleafjimbaran.com/ daaaan...kalo mau dapet special price bisa kirim inquiry ke reservation@probalitours.com ato call langsung di (0316)26311 (ehmm, promosiiii dikit gapapa ya )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Aku dimatamu (keluhan terselubung)

 Aku aneh Aku kekanakan Aku “ngrenyed” Aku cengeng Ntah apa lagi aku dimatamu. Sepertinya memang tidak pernah baik. Kalau aku menunjukkan rasa kesalku, atau saat aku bilang aku sedih karena sikapmu, kamu akan bilang aku “ngrenyed” (mungkin mirip dengan lebay kalau di-Indonesiakan), seperti hari ini. Kamu memang tidak bilang langsung, tapi ntah kenapa aku bisa mendengarnya, meski tidak ada suara, tp jelas terdengar saat kamu menatap ku. Saat itu aku berpikir, apa sebaiknya aku usah menunjukkan rasa kesal ku, ga boleh bilang kalau lagi marah, atau lagi sedih. Atau mungkin aku tidak boleh merasa kesal, marah dan sedih?  Reaksi ku tadi mungkin berlebihan menurutmu. Tapi aku tiba-tiba merasa kesal, marah dan berakhir sedih saat tau kamu pergi jalan-jalan jauh tanpa aku. Ya TANPA AKU Aku merasa tersingkirkan, ga dianggap. Ngasi tau bakal pergi aja ngga, sama siapa aja ngga, tau-tau di tag sm ponakan kalo kalian lagi jalan-jalan. Hal yang belum tentu setahun sekali aku alami. Rasa-rasanya sel

Aku dan Sepenggal Cerita

Hati yang merindu nan rapuh Meski layar ku kembang penuh Dan jarak sudah bertahun aku tempuh Namun sauh tak kunjung berlabuh Walau angin kehilangan ritmenya Cinta, cita dan asa masih ku punya Hanya satu pinta sebelum ajal bertahta Labuhkan hatimu ke pangkuanku saja Padamu yg tiada berupa Padamu aku jatuh cinta Ku awali tulisan ini dengan sebuah puisi, puisi yang kata per katanya ku kutip dari mana-mana. Dan ini lah ceritaku:  Ini cerita tentang pengorbanan, tentang cinta, tentang keraguan dan kepastian, tentang kebimbangan dan keyakinan, tentang perasaan goyah akan sesuatu dan rasa ingin bertahan. Sebuah cerita tentang rasa kecewa dan keputusasaan, cerita tetang perubahan, cerita tentang ketakutan dan keberanian, juga tentang kerapuhan. Aku menyebut serita ini kehidupan , dengan berbagai rasa dan asa, dengan ribuan proses yang terjadi didalamnya. Ya ini adalah cerita tentang hidup, hidup ku tepatnya… Dulu aku menyebutnya pengorbanan, yang aku korbankan adalah diriku, p

Kematian adalah Perayaan

 Saat aku bilang 34 tahun sudah lama, aku ga bercanda. Hidup selama 34 tahun rasanya sudah lebih dari cukup, untuk apa berlama-lama?  Katamu tanggung jawab itu memang berat, katamu aku belum mencoba semua hal, katamu aku belum terlalu berusaha. Tapi kataku sudah cukup, kataku aku lelah, kataku tidak ada lagi yang mau aku coba, kataku aku sudah siap. Tidak bolehkah merasa jenuh? Lemahkah kalau aku ingin berhenti? Berdosakah aku kalo aku merasa sedih? Terkadang aku merasa tidak punya sandaran, aku bingung harus cerita ke siapa. Aku takut, saat aku mengeluh bukan pelukan yang aku dapat, aku cemas saat aku bercerita bukan dukungan yang aku dapat. Aku sesalu overthingking akan setiap reaksimu, menebak-nebak kalimat-kalimat yang keluar dari mulut mu, apakan kata-kata pedas atau penghiburan. Aku merasa sendirian, kata pulang semakin terasa ambigu. Dulu pulang adalah ke rumah orang tua ku, skarang aku merasa sudah bukan bagian dari mereka lagi, tidak pula menjadi bagian utuh dari kalian.  Mung